Semikonduktor, Integrated Circuit, Chip
Semikonduktor, Integrated circuit dan
Chip
1.
Semikonduktor
Prinsip Dasar dan Pengertian Semikonduktor – Kata “Semikonduktor” sangat identik
dengan peralatan Elektronika yang kita pakai saat ini. Hampir setiap peralatan
Eletronika canggih seperti Handphone, Komputer, Televisi, Kamera bahkan Lampu
penerang LED juga merupakan hasil dari Teknologi Semikonduktor.
Komponen-komponen penting yang membentuk sebuah Peralatan Elektronika seperti
Transistor, Dioda dan Integrated Circuit (IC) adalah komponen elektronika aktif
yang terbuat bahan semikonduktor. Oleh karena itu, bahan Semikonduktor memiliki
pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan Teknologi Elektronika.
Bahan
Semikonduktor (Semiconductor) adalah bahan penghantar listrik yang tidak sebaik
Konduktor (conductor) akan tetapi tidak pula seburuk Insulator (Isolator) yang
sama sekali tidak menghantarkan arus listrik. Pada dasarnya, kemampuan
menghantar listrik Semikonduktor berada diantara Konduktor dan Insulator. Akan
tetapi, Semikonduktor berbeda dengan Resistor, karena Semikonduktor dapat dapat
menghantarkan listrik atau berfungsi sebagai Konduktor jika diberikan arus
listrik tertentu, suhu tertentu dan juga tata cara atau persyaratan tertentu.
Proses Doping pada
Semikonduktor
Sebenarnya
banyak bahan-bahan dasar yang dapat digolongkan sebagai bahan Semikonduktor,
tetapi yang paling sering digunakan untuk bahan dasar komponen elektronika
hanya beberapa jenis saja, bahan-bahan Semikonduktor tersebut diantaranya
adalah Silicon, Selenium, Germanium dan Metal Oxides. Untuk memproses
bahan-bahan Semikonduktor tersebut menjadi komponen elektronika, perlu
dilakukan proses “Doping” yaitu proses untuk menambahkan ketidakmurnian
(Impurity) pada Semikonduktor yang murni (semikonduktor Intrinsik) sehingga dapat
merubah sifat atau karakteristik kelistrikannya. Beberapa bahan yang digunakan
untuk menambahkan ketidakmurnian semikonduktor antara lain adalah Arsenic,
Indium dan Antimony. Bahan-bahan tersebut sering disebut dengan “Dopant”,
sedangkan Semikonduktor yang telah melalui proses “Doping” disebut dengan
Semikonduktor Ekstrinsik.
Tipe atau Jenis
Semikonduktor
Semikonduktor
yang telah dilalui proses Doping yaitu Semikonduktor yang Impurity
(ketidakmurnian) atau Semikonduktor Ekstrinsik yang siap menjadi Komponen
Elektronika dapat dibedakan menjadi 2 Jenis yaitu :
1. N-type Semikonduktor
Dikatakan
N-type karena Semikonduktor jenis ini pembawa muatannya (Charge Carrier) adalah
terdiri dari Elektron. Elektron adalah bermuatan Negatif sehingga disebut
dengan Tipe Negatif atau N-type.
Pada Semikonduktor yang berbahan Silicon (Si), Proses Doping dengan menambahkan Arsenic atau Antimony akan menjadikan Semikonduktor tersebut sebagai N-type Semikonduktor.
Terdapat 2 (dua) pembawa muatan atau charge Carrier dalam N-type Semikonduktor yakni Elektron sebagai Majority Carrier dan Hole sebagai Minority Carrier.
Pada Semikonduktor yang berbahan Silicon (Si), Proses Doping dengan menambahkan Arsenic atau Antimony akan menjadikan Semikonduktor tersebut sebagai N-type Semikonduktor.
Terdapat 2 (dua) pembawa muatan atau charge Carrier dalam N-type Semikonduktor yakni Elektron sebagai Majority Carrier dan Hole sebagai Minority Carrier.
2. P-Type Semikonduktor
Dikatakan
P-type karena Semikonduktor jenis ini kekurangan Elektron atau disebut dengan
“Hole”. Ketika pembawa muatannya adalah Hole maka Semikonduktor tersebut
merupakan Semikonduktor bermuatan Positif.
Pada Semikonduktor yang berbahan Silicon (Si), Proses Doping dengan menambahkan Indium akan menjadikan Semikondukter tersebut sebagai P-type Semikonduktor.
2 (dua) pembawa muatan yang terdapat dalam P-type Semikonduktor adalah Hole sebagai Majority Carrier dan Elektron sebagai Minority Carrier).
Pada Semikonduktor yang berbahan Silicon (Si), Proses Doping dengan menambahkan Indium akan menjadikan Semikondukter tersebut sebagai P-type Semikonduktor.
2 (dua) pembawa muatan yang terdapat dalam P-type Semikonduktor adalah Hole sebagai Majority Carrier dan Elektron sebagai Minority Carrier).
Komponen-komponen
Elektronika Aktif yang bahan dasarnya terbuat dari Semikonduktor diantaranya
adalah :
- Integrated Circuit
- Transistor
- Dioda
Komponen-komponen
Elektronika yang terbuat dari Semikonduktor merupakan komponen Elektronika yang
sangat sensitif dengan ESD (Electro Static Discharge). Oleh karena itu, perlu
penanganan khusus dalam produksi terhadap Komponen-komponen tersebut.
2.
Integrated
Circuit
IC (Integrated Circuit) adalah nama lain chip. IC
adalah piranti elektronis yang dibuat dari material semikonduktor. IC atau chip
merupakan cikal bakal dari sebuah komputer dan segala jenis device yang memakai
teknologi micro-controller lainnya. IC ditemulan pada tahun 1958 oleh seorang
insinyur bernama Jack Kilby yang bekerja pada Texas Intruments mencoba
memecahkan masalah dengan memikirkan sebuah konsep menggabungkan seluruh
komponen elektronika dalam satu blok yang dibuat dari bahan semikonduktor. Penemuan
itu kemudian dinamakan IC (Integrated Circuit) atau yang kemudian lazim disebut
chip. Beberapa saat setelah itu, Robert Noyce, yang bekerja pada Fairchild
Semiconductor Corporation, menemukan hal serupa, meskipun mereka bekerja pada
dua tempat yang berbeda.
Semenjak itu banyak riset yang dilakukan untuk mengembangkan IC (integrated
circuit) atau Chip hingga saat ini. Seorang pendiri Intel, Gorden Moore, pada
tahun 1965 memperkirakan bahwa jumlah transistor yang terdapat dalam sebuah IC
akan bertambah 2 kali setiap 18 bulan sekali. Kecenderungan peningkatan jumlah
transistor ini telah terbukti setelah sekian lama dan diperkirakan akan terus
berlanjut. Hal ini dapat dilihat pada perkembangan IC, sebuah 64-Mbit DRAM yang
pertama kali di pasaran pada tahun 1994, terdiri dari 3 juta transistor. Dan
microprocessor Intel Pentium 4 terdiri lebih dari 42 juta transistor dan
kira-kira terdapat 281 IC didalamnya. Bahkan berdasar pada International
Technology Roadmap for Semiconductor (ITRS), diharapkan akan tersedia sebuah
chip yang terdiri dari 3 milyar transistor pada tahun 2008. IC sendiri
dipergunakan untuk bermacam-macam piranti, termasuk televisi, telepon seluler,
komputer, mesin-mesin industri, serta berbagai perlengkapan audio dan video.
IC sering dikelompokkan berdasar jumlah transistor
yang dikandungnya:
- MSI (medium-scale integration):chip dengan 100
sampai 3.000 komponen elektronik.
- LSI (large-scale integration) : chip dengan 3.000
sampai 100.000 komponen elektronik.
- VLSI (very large-scale integration) : chip dengan
100.000 sampai 1.000.000 komponen elektronik.
- ULSI (ultra large-scale integration) : chip
dengan lebih dari 1 juta komponen elektronik.
- SSI (small-scale integration) : chip dengan
maksimum 100 komponen elektronik.
Pengertian IC
Integrated Circuit (IC) adalah suatu komponen elektronik yang dibuat dari bahan
semi conductor, dimana IC merupakan gabungan dari beberapa komponen seperti
Resistor, Kapasitor, Dioda dan Transistor yang telah terintegrasi menjadi
sebuah rangkaian berbentuk chip kecil, IC digunakan untuk beberapa keperluan
pembuatan peralatan elektronik agar mudah dirangkai menjadi peralatan yang
berukuran relatif kecil. Sebelum adanya IC, hampir seluruh peralatan elektronik
dibuat dari satuan-satuan komponen(individual) yang dihubungkan satu sama
lainnya menggunakan kawat atau kabel, sehingga tampak mempunyai ukuran besar
serta tidak praktis.
Perkembangan teknologi elektronika terus semakin meningkat dengan semakin
lengkapnya jenis-jenis IC yang disediakan untuk rangkaian Linear dan Digital,
sehingga produk peralatan elektronik makin tahun makin tampak kecil dan
canggih. IC telah digunakan secara luas diberbagai bidang, salah satunya
dibidang industri Dirgantara, dimana rangkaian kontrol elektroniknya akan
semakin ringkas dan kecil sehingga dapat mengurangi berat Satelit, Misil dan
jenis-jenis pesawat ruang angkasa lainnya. Desain komputer yang sangat kompleks
dapat dipermudah, sehingga banyaknya komponen dapat dikurangi dan ukuran
motherboardnya dapat diperkecil. Contoh lain misalnya IC digunakan di dalam
mesin penghitung elektronik(kalkulator), juga telepon seluler(ponsel) yang
bentuknya relatif kecil.
Di era teknologi canggih saat ini, peralatan
elektronik dituntut agar mempunyai ukuran dan beratnya seringan dan sekecil
mungkin, dan hal itu dapat dimungkinkan dengan penggunaannya IC.
Selain ukuran dan berat IC yang kecil dan ringan, IC juga memberikan keuntungan
lain yaitu bila dibandingkan dengan sirkit-sirkit keonvensional yang banyak menggunakan
komponen, IC dengan sirkit yang relatif kecil hanya mengkonsumsi sedikit sumber
tenaga dan tidak menimbulkan panas berlebih sehingga tidak membutuhkan
pendinginan (cooling system).
Komponen/Bentuk utama dalam sebuah IC yaitu:
IC TTL adalah IC yang banyak digunakan dalam
rangkaian-rangkaian digital karena menggunakan sumber tegangan yang relatif
rendah, yaitu antara 4,75 Volt sampai 5,25 Volt. Komponen utama IC TTL adalah
beberapa transistor yang digabungkan sehingga membentuk dua keadaan (ON/FF).
Dengan mengendalikan kondisi ON/OFF transistor pada IC digital, dapat dibuat
berbagai fungsi logika. ada tiga fungsi logika dasar yaitu AND, OR dan NOT.
Sebenarnya antara IC TTL dan IC CMOS memiliki
pengertian sama, hanya terdapat beberapa perbedaan yaitu dalam penggunaan IC
CMOS konsumsi daya yang diperlukan sangat rendah dan memungkinkan pemilihan
tegangan sumbernya yang jauh lebih lebar yaitu antara 3 V sampai 15 V. level
pengsaklaran CMOS merupakan fungsi dari tegangan sumber. Makin tinggi sumber
tegangan akan sebesar tegangan yang memisahkan antara keadaan “1” dan “0”.
Kelemahan IC CMOS diantaranya seperti kemungkinan rusaknya komponen
akibat elektrostatis dan harganya lebih mahal. Perlu diingat bahwa semua
masukan (input) CMOS harus di groundkan atau dihubungkan dengan sumber
tegangan.
Jenis-Jenis IC
- IC TTL (Transistor transistor
Logic)
IC yang paling banyak digunakan secara luas saat ini adalah IC digital yang
dipergunakan untuk peralatan komputer, kalkulator dan system kontrol
elektronik. IC digital bekerja dengan dasar pengoperasian bilangan Biner
Logic(bilangan dasar 2) yaitu hanya mengenal dua kondisi saja 1(on) dan 0(off).
Jenis IC digital terdapat 2(dua) jenis yaitu TTL dan CMOS. Jenis IC-TTL
dibangun dengan menggunakan transistor sebagai komponen utamanya dan fungsinya
dipergunakan untuk berbagai variasi Logic, sehingga dinamakan Transistor
Transistor Logic (TTL).
Pada suatu lingkungan IC TTL logika ‘0’ direpresentasikan dengan tegangan 0
sampai 0,7 Volt arus searah (DC, Direct Current), sedangkan logika ‘1’ diwakili
oleh tegangan DC setinggi 3,5 sampai 5 Volt. Transistor-transistor Logic (TTL)
merupakan kelas digital sirkuit dibangun dari Transistor, dan resistor. Disebut
transistor-transistor logika karena fungsi logika (misalnya, AND, NAND,NOR)
dilakukan oleh Transistor. Ada banyak sirkuit terpadu dengan teknologi TTL.
Mereka digunakan dalam berbagai aplikasi seperti komputer, kontrol industri,
peralatan dan instrumentasi tes dan masih banyak lagi kegunaan nya di
bidang instrumentasi. Gerbang logika adalah rangkaian yang dirancang untuk
menghasilkan fungsi – fungsi logika dasar, AND, OR, dsb. Rangkaian ini
dirancang untuk disambungkan ke dalam susunan rangkaian logika yang lebih besar
dan kompleks untuk penggunaan aplikasi tingkat lanjut.
Gerbang
logika adalah rangkaian yang dirancang untuk menghasilkan fungsi – fungsi
logika dasar, AND, OR, dsb. Rangkaian ini dirancang untuk disambungkan ke dalam
susunan rangkaian logika yang lebih besar dan kompleks untuk penggunaan
aplikasi tingkat lanjut.
- Gerbang AND
Gambar 1.1 Gerbang AND
Gerbang AND seperti pada gambar 1.1 hanya bisa
menghasilkan logika atau input 1 jika semua inputnya bernilai 1. dapat dilihat
pada tabel 1.1 yaitu tabel kebenaran dari hasil praktikum yang dilakukan
menggunakan IC TTL 7408.
- Gerbang OR
Gambar 1.2. Gerbang OR
Gerbang OR seperti pada gambar 1.2 hanya bisa
menghasilkan logika 1 apabila satu, atau lebih, inputnya berada pada logika 1.
dengan kata lain, sebuah gerbang OR hanya akan menghasilkan logika 0 bila semua
inputnya secara bersamaan berada pada logika 0. dapat dilihat pada tabel 1.2
yaitu tabel kebenaran dari hasil praktikum yang dilakukan menggunakan IC TTL
7432.
- Gerbang NOT (Inverter)
Gambar 1.3 Gerbang Not (Pembalik)
Gerbang NOT ( inverter ) atau pembalik seperti pada
gambar 1.3 digunakan untuk membalikkan suatu kondisi logika artinya bila ada
input logika 1 maka akan menghasilkan output dengan logika 0 dan berlaku juga
untuk kondisi sebaliknya). Pada tabel 1.3 dapat dilihat tabel kebenaran dari
hasil praktikum yang dilakukan menggunakan IC TTL 7404.
- Gerbang NAND ( NOT – AND )
Gambar 1.4 Gerbang NAND
Gerbang NAND ( NOT – AND ) seperti pada gambar 1.4
hanya akan menghasilkan output dengan logika 0 bila semua inputnya secara
bersamaan berada pada logika 1. gerbang NAND tidak lain adalah sebuah gerbang
AND dengan output yang dibalik. Pada tabel 1.4 dapat dilihat tabel kebenaran
dari hasil praktikum yang dilakukan dengan menggunakan IC TTL 7400.
- Gerbang NOR (NOT-OR)
Gambar 1.5 Gerbang NOR
Gerbang NOR ( NOT – OR ) seperti pada gambar 1.5 hanya
akan menghasilkan output dengan logika 1 bila semua inputnya secara bersamaan
berada pada logika 0. kombinasi input lainnya apapun akan menghasilkan output
logika 0. gerbang NOR tidak lain adalah sebuah gerbang OR dengan output yang
dibalik. Pada tabel 1.5 dapat dilihat tabel kebenaran dari hasil praktikum yang
dilakukan dengan menggunakan IC TTL 7402.
- Gerbang XOR
Gambar 1.6 Gerbang XOR
Gerbang XOR seperti pada gambar 1.6 hanya akan
menghasilkan output dengan logika 0 jika semua input secara bersamaaan bernilai
rendah atau semua input bernilai tinggi atau dapat disimpulkan gerbang XOR akan
menghasilkan output dengan logika 0 jika inputnya bernilai sama semua. Gerbang
Logika XOR pada Datasheet nama lainnya IC TTL 7486. tabel kebenarannya dapat
dilihat pada tabel 1.6.
- Gerbang X-NOR
Gambar 1.7 Gerbang X – NOR
Gerbang X – NOR seperti pada gambar 1.7 hanya akan
menghasilkan output dengan logika 1 jika semua input secara bersamaan nernilai
sama. Gerbang X – NOR tidak lain adalah Gerbang XOR dengan output yang dibalik.
Gerbang Logika X-NOR pada Datasheet nama lainnya IC TTL 74266. tabel
kebenarannya dapat dilihat pada tabel 1.7.
IC CMOS
Complementary metal–oxide–semiconductor (CMOS) atau semikonduktor–oksida–logam
komplementer, adalah sebuah jenis utama dari rangkaian terintegrasi. Teknologi
CMOS digunakan di mikroprosesor, pengontrol mikro, RAM statis, dan sirkuit
logika digital lainnya. Teknologi CMOS juga digunakan dalam banyak sirkuit
analog, seperti sensor gambar, pengubah data, dan trimancar terintegrasi untuk
berbagai jenis komunikasi. Frank wanlass berhasil mematenkan CMOS pada tahun
1967 (US Patent 3,356,858). CMOS juga sering disebut complementary-symmetry
metal–oxide–semiconductor or COSMOS (semikonduktor–logam–oksida
komplementer-simetris). Kata komplementer-simetris merujuk pada kenyataan bahwa
biasanya desain digital berbasis CMOS menggunakan pasangan komplementer dan
simetris dari MOSFET semikonduktor tipe-p dan semikonduktor tipe-n.
Dua karakter penting dari CMOS adalah kekebalan desahnya yang tinggi dan
penggunaan daya statis yang rendah. Daya hanya diambil saat transistor dalam
CMOS berpindah diantara kondisi hidup dan mati. Akibatnya, peranti CMOS tidak
menimbulkan bahang sebanyak sirkuit logika lainnya, seperti logika
transistor-transistor (TTL) atau logika NMOS. Pada prinsipnya IC TTL dan IC
CMOS mempunyai dasar pengertian yang sama. Apabila pengetahuan mengenai IC TTL
sudah dikuasai maka untuk memahami IC CMOS tidak akan menemui kesulitan.
Walaupun demikian ada beberapa perbedaan, juga keuntungan dan kerugiannya.
Keuntungan yang paling menonjol dalam penggunaan IC CMOS adalah konsumsi
dayanya yang rendah dan memungkinkan pemilihan tegangan sumbernya yang jauh
lebih lebar. Proyek-proyek yang menggunakan IC CMOS akan mengkonsumsi baterai
dalam waktu yang jauh lebih lama dilebarbidangingkan dengan rangkaian yang sama
dengan menggunakan IC TTL.
Karakteristik CMOS
Kekebalan desahnya yang tinggi dan penggunaan daya statis yang rendah. Daya
hanya diambil saat transistor dalam CMOS berpindah di antara kondisi hidup dan
mati. Akibatnya, peranti CMOS tidak menimbulkan bahang sebanyak sirkuit logika
lainnya, seperti logika transistor-transistor (TTL) atau logika NMOS, yang
hanya menggunakan peranti tipe-n tanpa tipe-p. CMOS juga memungkinkan chip
logika dengan kepadatan tinggi dibuat.
3. Chip
CHIP adalah nama majalah komputer yang diterbitkan
di beberapa negara di kawasan benua Eropa dan Asia. Di Indonesia, majalah ini
diterbitkan pertama kali pada bulan Juli 1997 oleh PT Elex Media
Komputindo (Kelompok Kompas Gramedia) dengan memegang
lisensi dari Vogel
Burda Group, München, Jerman. CHIP terbit di
16 negara, antara lain Jerman, Yunani, Hongaria, Italia, Polandia, Rumania, Turki, Ukraina, Belanda, Singapura, Malaysia, dan India.
Karakteristik
Di Indonesia,
CHIP adalah majalah komputer yang berisi informasi terbaru dari industri
komputer, hasil tes perangkat
keras dan perangkat
lunak, serta tip dan trik. CHIP juga mempresentasikan gambaran aktual dari
layanan online yang ada dan memberikan bantuan serta panduan bagi pengguna
dalam memasuki dunia maya.
Setiap edisi CHIP didukung dan
dilengkapi dengan DVD-ROM (CD-ROM untuk edisi mini) yang berisi perangkat
lunak pilihan, bisa berupa
versi percobaan, tanpa bayar, maupun konten interaktif.
CHIP-CD/DVD
Sejak pertama kali terbit di Indonesia,
CHIP selalu menyertakan CD dalam setiap edisinya. Pada akhir tahun 2004, CHIP untuk
pertama kali menyertakan DVD sebagai pengganti CD. CHIP-CD/DVD berisi perangkat
lunak, penyelaras, dan utilitas pilihan. CHIP 08/2013 menjadi edisi
terakhir yang menyertakan DVD.
CHIP Online
CHIP Online adalah situs web yang menawarkan berita-berita aktual
dunia teknologi informasi yang diperbarui setiap hari. Selain itu, CHIP Online
juga memuat artikel mengenai panduan, pemecahan masalah, serta tips dan trik
untuk berbagai keperluan dan aplikasi.
BalasHapusMantap.. terimakasih infonya